Kompetisi Janur di sepanjang Malioboro dan Parade Onthel Nasional memeriahkan SO 1 Maret 1949

 

Dalam perjalanan sejarah, selain tanggal 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah bangsa Indonesia, tanggal 1 Maret 1949 juga tak kalah pentingnya untuk diingat oleh semua rakyat Indonesia sebagai sebuah sejarah yang tak kalah pentingnya. Sebab pada tanggal tersebut telah terjadi sebuah peristiwa serangan oemoem yang sempat menyentakkan mata dunia Internasional, yang bila dirunut lebih dalam lagi merupakan sebuah pemantapan atas berdirinya ataupun merdekanya Republik ini sehingga ada beberapa orang yang menyebutnya bahwa inilah sebagai “Kemerdekaan Indonesia yang seseungguhnya” ataupun secara lebih halusnya “kemerdekaan sepenuhnya”; sebab Negara Belanda sendiri selama 6 dasa warsa lebih baru mengakui kemerdekaan Indonesia pada pada tanggal 17 Agustus 1945 (sebelumnya Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949).

.

Tapi terlepas dari arti “ kemerdekaan sepenuhnya” yang barangkali bisa menjadi polemik berkepanjangan; saat ini warga Jogja akan mempunyai gawe yang saya pikir akan sangat sayang untuk dilewatkan bagi Anda yang berada diluar kota Jogja.

.

Dengan di koordinasi oleh Dandim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Arudji Anwar, S.H..; pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 26 dan 27 Pebruari, di sepanjang Malioboro dan gedung Vredeburg serta plaza SO 1 Maret akan digelar sebuah event cukup besar yaitu kompetisi janur yang akan diikuti oleh seluruh kelurahan di Jogjakarta yang berjumlah 270 kelurahan, bahkan direncanakan semua kabupaten di Jogja juga akan diundang untuk berpartisipasi dalam kompetisi janur tersebut.

Acara diatas dihelat mirip dengan kenduri Jogja yang terbilang cukup sukses meskipun dalam bentuk sederhana karena menyesuaikan situasi saat ini di Jogja yang sedang prihatin.

.

Acara tersebut juga dikemas dan dirangkai secara berkesinambungan dengan parade onthel Nasional yang akan diikuti oleh para onthelis dari sabang sampai merauke yang diperkirakan akan mencapai jumlah sekitar 2000 onthelis.

Jumlah onthelis yang cukup banyak yang akan datang ke Jogja dari Sabang sampai Merauke tersebut tak lain karena pada hari itu juga digelar konggres KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia) II

.

Dalam arahananya di ruang Dinas Perijinan Pemkot Jogja pada tanggal 10 Pebruari 2011; bapak Dandim menekankan bahwa peringatan ini dihelat dengan roh kebersamaan (guyub) tanpa meminta sumbangan dari pemerintah, hal tersebut dilakukan dengan kesadaran penuh masyarakat mengingat apa yang telah dilakukan para pahlawan pendahulu kita yang berjuang saat itu telah rela berkorban melebihi apa yang dilakukan kita saat ini. Untuk itulah wujud kebersamaan warga Jogja ini mudah-mudahan tetap bisa dijadikan sebuah tradisi yang merupakan cikal bakal kearifan lokal masyarakat Jogja.
Peringatan ini juga dalam rangka " The Nation Character Building "

.

 Bapak Dandim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Arudji Anwar, S.H.. sedang memberikan paparan

.

Selain acara diatas ada beberapa lagi yang akan dilaksanakan, antara lain adalah :

1. Ziarah dan upacara
2. Anjangsana
3. Kirab Onthel

.

Satu hal lagi yang ditekankan oleh Bapak Dandim; tema peringatan tersebut tidak melihat fakta sejarah SO 1 Maret dari versi A, B ataupun C melainkan lebih ditekankan pada unsur peringatan dan penghargaan para pejuangnya yang kali ini juga akan dilibatkan dalam peringatan ini (sampai sat ini masih ada sekitar 231 orang pejuang SO 1 Maret yang masih hidup yang tergabung dalam paguyuban pejuang/WK3)

.

Sebagai penutup tulisan ini, bagi Anda yang belum mempunyai acara pada tanggal tersebut, persiapkan/jadwalkan segera pada tanggal tersebut untuk berakhir pecan di Jogja.

Bayangkan ada Penjor dan bokor dalam jumlah lebih dari 270 dihias dengan berbagai kreasi berjejer di sepanjang jalan Malioboro dan Vredeburg; apa tidak menarik ?

Begitu juga pada hari Minggu sekitar jam 06.30; begitu banyak sepeda onthel yang akan mengadakan kirab dengan berbagai kreasi baju baik jadul macam pasangan Soekarno Hatta yang akan diperankan oleh bapak Chandra Sugandi Meizir (http://www.facebook.com/home.php#!/chandra.meizir) maupun pakaian budaya masing-masing yang terdiri dari Sabang sampai Merauke; belum lagi ada yang berpakaian ala Jepang, Indian dll.
.

Bapak Jhoni yang identik dengan kostum Indian, selalu menjadi incaran untuk foto bersama ...

.

Selain dua hal diatas di beteng Vredebug juga akan banyak acara hiburan yang bisa Anda lihat dan pilih mana yang Anda sukai; baik itu pada hari Sabtu maupun hari Minggunya.

(Khusus untuk acara tersebut bisa dilihat di jadwal yang saya sertakan dibawah)

Sayang rasanya untuk dilewatkan

Untuk itu sekali lagi himbauan saya :

Ayo ke Jogja!
Nikmati keramahan dan keindahan kota Jogja ...

.

Salam hangat saya dari kaki Merapi.
.
.
Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Podjok dan Jogja wall Nation serta partisipasi semua warga masyarakat Jogja.

 

Baliho yang terpampang di Kilometer Nol adalah sebuah awal 

dari sebuah acara yang bisa menyedot perhatian banyak orang ...

Ayo ke Jogja!!