Preface


Let's join together "facebook community", let's share experiences; write all your experiences here, please write in the language of your country. Send to :
datasolusindo@yahoo.co.id
Thanks

To join the "facebook Community" please click the following banner
Photobucket

Setelah sempat tertunda beberapa saat, akhirnya jadi juga blog tentang FACEEBOOK ini.
Ada yang aneh memang tentang blog dan logonya; dalam logo tertulis be a facebook community tetapi kenapa blog ini beralamat http://facebookmembers.blogspot.com/ ?
Karena kalah cepat dalam membuat blog !!! he ... he ... he ...
Ok.
Untuk apa blog ini ?
Blog ini selain sebagai ajang kumpul para facebooker maupun blogger, juga berisi tulisan tentang Facebook dan pernak-perniknya.
Dan bagi para facebookers yang ingin berpartisipasi, baik hanya ingin sekedar say hello dan memperkenalkan diri maupun ingin memberi ulasan/tulisan bisa menghubungi ke alamat email berikut ini :
datasolusindo@yahoo.co.id
Terima kasih.

Followers

Be-fact's Fan Box

Musik

Sabtu, 08 Januari 2011

Promosi Jitu Pariwisata yang melibatkan Wisatawan


Pada Hari Jumat sore tanggal 7 Januari 2011 sekitar jam 16.00 Perayaan sekaten telah dibuka oleh Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta dengan resmi.
Ngerso dalem bersama walikota dan jajaranya saat sebelum meresmikan dibukanya Sekaten
.
Ngerso dalem menyampaikan sambutannya
.

Selalu terjadi kerumunan masa yang "tumpleg bleg" ...
saat Ngerso Dalem berada diatas panggung  
.

 Selalu jadi incaran media masa; apalagi akhir-akhir ini ...
,

Ayo ke Jogja, Ayo ke Sekaten!
Sebelum perayaan sekaten dibuka oleh Ngerso Dalem, terlebih dahulu ada sambutan dari Walikota Jogja yang antara lain akan me “launching” buku tentang sekaten ditinjau dari sudut pandang secara keilmuan/ilmiah. Buku tersebut selain diperuntukkan bagi khalayak umum juga akan dibagikan kepada berbagai perpustakaan sekolah dan kampus yang ada di Jogja.

Dengan adanya buku tersebut, diharapkan masyarakat luas semakin mengerti akan apa makna sekaten sesungguhnya.

.

Seusai sambutan Walikota Jogja, dilanjutkan dengan sambutan dan peresmian pembukaan sekaten oleh Gubernur DIJ. Dalam sambutannya Gubernur DIJ antara lain mengatakan; untuk menghindari kejenuhan pikiran kita karena “selalu” di buat kecewa dengan berbagai pernyataan dari pemerintah pusat; beliau mengajak rakyat Jogja untuk menyelam ke lautan “Budaya” yang bersih tanpa ada polusi kepentingan.

Beliau juga menambahkan bahwa momentum sekaten saat ini sangat berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya; yakni bahwa untuk tahun ini bersamaan/berdekatan dengan ditetapkannya 4 Januari sebagai hari yang wajib diperingati oleh warga DIJ sebagai “Peringatan Jogja sebagai Kota Republik”

“ Momentum Sekaten ini juga sangat membanggakan dan menggetarkan, membanggakan karena banyak peserta dari generasi muda yang menjadi sadar sejarah. Dengan cara berbudaya, memaknai peristiwa bersejarah yang nyaris terlupakan oleh sebagian bangsa ini yang memang pelupa ini …” papar Sri Sultan dalam sambutannya di Titik Nol

Menurut Sultan, sejarah mencatat dengan tinta emas karena Jogja menjadi peyangga Republik yang masih muda. Peristiwa bersejarah serta semangat yang menjiwai itu juga memiliki relevansi dengan perayaan sekaten kali ini yang bertema “Harmoni Ekonomi, Budaya dn Religi “

Pada masa lampau ada harmoni dan kesatupaduan antara pemimpin dan yang dipimpin. Saat ini juga ada harmoni antar pelaku ekonomi yang sudah ditorehkan oleh pendiri kota ini secara simbolik tergambarkan dalam catur sagatra yaitu Masjid Agung sebagai pusat religi, Keraton sebagai pusat budaya dan Pasar Beringharjo sebagai Pusat Ekonomi. Ketiganya bertemu di ruang public di Alun-Alun Utara, dalam perayaan Sekaten.

“ Sekaten kali ini terasa istimewa, karena ada sintesa budaya dan juga harmoni antara ekonomi, budaya dan religi. Dan Jogja memang Istimewa pula…” papar Sri Sultan yang kemudian diiringi dengan gemuruh tepuk tangan yang menggema dari semua hadirin yang menyaksikan acara pembukaan perayaan sekaten tersebut.

Usai memberi sambutan maka Sri Sultan melakukan pemukulan alat gamelan sebagai tanda dimulainya perayaan pesta rakyat yaitu sekaten.

.

Acara berikutnya adalah pementasan kesenian tari kolosal yang menggambarkan Jogja sejak jaman para Wali hingga erupsi Merapi dan “gumregahnya” lagi rakyat Jogja paska erupsi Merapi.

Sungguh suatu pertunjukkan yang sangat menakjubkan; bukan karena pertunjukan itu bisa membangkitkan semangat akan tetapi memang tarian tersebut adalah sebuah gambaran nyata tentang semangat warga Jogja. Ada bencana apapun, rakyat Jogja selalu menyikapi dengan arif dan bijaksana; tidak pernah berlama-lama untuk mengeluh, melainkan segera bangkit untuk kembali menata hidup seperti sediakala dan bak tak pernah terjadi apapun.

Sebuah wujud tarian dan wujud sikap hidup rakyat Jogja secara nyata yang perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya dan kearifan lokal.


Beberapa tari kolosal yang atraktif (atas)
dan dilanjutkan dengan selingan dagelan memakai sepeda onthel/tua
yang membikin tertawa riuh semua penonton, tak terkecuali
karna jatuh bangunnya pembonceng yang punya ukuran "Over size" ... (bawah)
.
 .


Setelah gelar tari ko;osal usai (atas)
Maka dilakukan upacara penyerahan buku tentang Sekaten dari Bapak Walikota kepada Bapak Gubernur DIY (bawah) untuk diberi tanda tangan ...



Sesaat kemudian Sultan dan walikota Jogja masuk ke arena Sekaten (atas)
Para onthelis dari Podjok yang selalu ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan di Jogja (bawah)

Satpol PP yang cantik-cantik pun tak kalah sigapnya saat koordinasi 
meski saat difoto masih ada yang serius, kaget ataupun malah mejeng ... (bawah)
.
Onteraksi antar bangsa walau hanya lewat gaya ...
(bawah)


.

Selain hal diatas; satu hal lagi ide ringan, cemerlang yang sempat membuat para hadirin yang menyaksikan tercengang-cengang; yaitu saat sebelum acara dimulai setelah gending pembukaan selesai; ada parade sepeda tua/onthel yang ditunggangi oleh para pesepeda yang tergabung dalam komunitas Podjok (Paguyuban Onthel Djokdja) yang dibelakang nya diboncengi para wisatawan mancanegara yang membawa tulisan yang berbunyi “ Ayo ke Jogja, Ayo Le Sekaten”.

Saat rombongan sepeda masuk diantara kerumunan penonton yang melingkar; terdengar tepuk tangan yang riuh disertai dengan berjubelnya media masa serta para fotografer yang mengerubungi para pesepeda untuk mengabadikan peristiwa tersebut.

Setelah usai sesi pengambilan gambar maka para pesepeda yang didalamnya adalah termasuk saya … he .. he .. kemudian dipersilahkan duduk di bangku tamu undangan.

Yang membuat saya terharu; ternyata para turis mancanegara termasuk turis yang saya bonceng; sedikit kaget, tercengang sambil bergumam tidak mengira bisa mendapatkan sambutan yang semeriah itu.

Dan disaat mereka duduk di tamu undangan pun; saat mereka menyaksikan langsung atraksi tari kolosal seperti yang saya uraikan diatas; merekapun selalu memberi aplaus berkepanjangan sambil mengatakan “ Nice. I was very impressede”.

Inilah yang menurut saya adalah salah satu kiat promosi jitu untuk para wisatawan yang ikut dilibatkan langsung menjadi bagian dari wisata budaya ala Jogja …

Saya yakin kesan mereka akan dibawa pulang ke negerinya masing-masing.( Wisatawan tersebut terdiri dari berbagai Negara, baik Eropa maupun Asia)

Salut untuk Dinas Pariwisata Jogja yang telah jeli mengajak dan melibatkan secara langsung para onthelis dan para wisatawan mancanegara.

Dimasa mendatang mari kita gagas lagi sebuah bentuk promosi yang lebih menarik dan unik sehingga wisatawan akan semakin tertarik dengan segala keunikan yang kita miliki.

Anda yang berada di tempat lain/luar jogja ingin mencoba hal lain juga untuk promosi pariwisata ?

Saya harap demikian.

.

Salam hangat saya dari kota Jogja, Kota yang memang Istimewa!


Dan  ...
Walaupun Jogja tetap keukeuh dengan ke -Istimewa - annya 
yang dilakukan adalah tetap dengan cara-cara yang elegan; yaitu kedamaian
Salam damai dari  saya dan teman Eropa saya dari Jogja
Pisss...





Komentar :

ada 0 komentar ke “Promosi Jitu Pariwisata yang melibatkan Wisatawan”
 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra