Preface


Let's join together "facebook community", let's share experiences; write all your experiences here, please write in the language of your country. Send to :
datasolusindo@yahoo.co.id
Thanks

To join the "facebook Community" please click the following banner
Photobucket

Setelah sempat tertunda beberapa saat, akhirnya jadi juga blog tentang FACEEBOOK ini.
Ada yang aneh memang tentang blog dan logonya; dalam logo tertulis be a facebook community tetapi kenapa blog ini beralamat http://facebookmembers.blogspot.com/ ?
Karena kalah cepat dalam membuat blog !!! he ... he ... he ...
Ok.
Untuk apa blog ini ?
Blog ini selain sebagai ajang kumpul para facebooker maupun blogger, juga berisi tulisan tentang Facebook dan pernak-perniknya.
Dan bagi para facebookers yang ingin berpartisipasi, baik hanya ingin sekedar say hello dan memperkenalkan diri maupun ingin memberi ulasan/tulisan bisa menghubungi ke alamat email berikut ini :
datasolusindo@yahoo.co.id
Terima kasih.

Followers

Be-fact's Fan Box

Musik

Selasa, 04 Januari 2011

6 Juta Gulden untuk pemindahan Ibukota RI …

Matahari dilingkari pelangi berbentuk cincin
Fenomena alam yang sempat terlihat di Jogja sekitar 1 jam

Sebelum saya mengulas masalah uang sebagai biaya pemindahan Ibukota RI saya ingin berbagi kepada para pembaca bahwa kemarin, Hari Selasa 4 Januari 2010 di Jogja telah terjadi fenomena alam yang sangat jarang terjadi yaitu Matahari dikelilingi oleh Pelangi yang membentuk cincin …
Untuk itu bersama tulisan ini saya sertakan hasil jepretan saya, akan tetapi saya mohon maaf bila hasilnya kurang maksimal dikarenakan kamera yang saya pakai hanyalah kamera poket.
.
Ok.
Kembali kearah topik diatas, saya bukan ingin mengulas secara rinci tentang 6 juta Gulden sebagai biaya untuk pemindahan Ibukota RI; akan tetapi saya hanya ingin membuat sebuah reportase sebuah peristiwa bersejarah yang telah terjadi di Jogja pada kemarin, hari Selasa, 4 Januari 2011.
Langsung pada pokok permasalahannya; bahwa kemarin rakyat Jogja telah mengadakan agenda besar dan bersejarah yaitu “Kirab Budaya” yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat baik itu warga Jogja sendiri yang terdiri dari berbagai organisasi kemasyarakatan, partai politik, seniman, budayawan dan juga komunitas hobi.
Selain warga Jogja terlihat juga dari berbagai daerah luar Jogja dengan berbagai suku yang turut memeriahkannya.
Kirab sendiri diawali dari berbagai arah antara lain dimulai dari Stasiun Tugu dan Jl Abubakar Ali yang kesemuanya berangkat ke satu tujuan yaitu Kraton.
Saya kebetulan ikut kirab dengan start di Stasiun tugu dan berjalan kearah Kraton Jogja menyusuri sepanjang jalan Malioboro – Ahmad Yani – Kilometer Nol dan Kraton.
Meskipun hari diliputi hujan yang sangat deras, hal itu tidak menyurutkan para peserta untuk tetap berjalan menuju kea rah Kraton dengan semangat tinggi dengan diiringi berbagai nyanyian dan performans dari masing-masing kelompok secara berbeda. Namun ada satu lagu “Istimewa” yang selalu didengungkan oleh semua peserta yaitu Lagu “Hip-Hop” yang berjudul “Jogja tetap Istimewa”! sebuah lagu kebangsaan/kebanggan bagi warga Jogja yang menjadi “Trade Mark” bagi Jogja yang memang lagunya sangat dinamis …
.
Sesampai di Kraton; meskipun dengan pakaian basah kuyup; peserta yang berjumlah ribuan orang tersebut tetap khidmad untuk mengikuti acara tersebut hingga tuntas.
Acara yang diikuti juga oleh Walikota dan Bupati dari 4 kabupaten yang ada dibawah Propinsi DIY ini diisi dengan diawali menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”, pembacaan Pancasila dan UUD 1945 dan wayang Revolusi yang mengisahkan tentang perjalanan Ibukota RI yang pindah ke Jogja dengan segala permasalahan dan solusinya yang tentu saja peran paling besar dalam pemindahan dan pelenggengan kemerdekaan RI ini terletak pada Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX.
 Kemudian acara ditutup oleh sambutan dari Ngerso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Dalam sambutannya Ngerso Dalem tidak berbicara panjang lebar dan hanya menyatakan :
“ Saya sebagai gubernur yang memiliki kewenangan, sore ini mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur bahwa setiap tanggal 4 Januari diperingati sebagai hari Jogja Kota Republik. Wajib bagi warga Jogja untuk memperingatinya” tegas HB X dihadapan ribuan warganya di Keraton Ngayogyokarto.
Untuk itu bagi Anda yang merasa sebagai warga Jogja harus taat pada keputusan yang telah ditetapkan oleh Gubernur DIY yang sekaligus adalah Raja Jogja.
.
Kembali berbicara kearah pelangi berbentuk cincin yang merupakan fenomena alam yang sangat langka terjadi yang muncul di Jogja sekitar 1 jam yaitu antara Jam 10.45 – 11.45 pada pertemuan di Kraton juga sempat disinggung oleh pembawa acaranya dengan mengatakan demikian :
“ … terima kasih untuk semua warga Jogja dan warga lain dari luar Jogja yang telah ikut berpartisipasi dalam mengikuti agenda besar dan bersejarah ini; meskipun diguyur hujan deras, Anda semua tetap konsisten untuk tetap mengikuti acara ini. Hari ini kita hanya diguyur hujan, sedangkan masa perjuangan dulu para pahlawan kita lebih berat lagi; yaitu diguyur darah dan air mata; meskipun demikian saya tetap mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan saya…”
“ … dan perlu diketahui bahwa pada siang tadi seperti Anda ketahui dan lihat sendiru; alam telah menujukkan fenomena yang langka yaitu ada pelangi berbentuk cincin yang melingkari  Matahari sehingga sangat terlihat indah untuk dipandang; ini barangkali adalah sebuah pertanda baik bagi kita … “
Dan gemuruh tepuk tanganpun makin menggema terdengan diruangan yang diisi ribuan orang tersebut.
Yach, walaupun fenomena alam yang sering kita sebut sebagai “halo” tersebut secara logika adalah hasil pembelokan matahari oleh partikel air di atmosfer, akan tetapi sah-sah saja bila dalam suasana demikian ungkapan tersebut diangkat sebagai rasa pembangkit semangat bersama … he .. he ..
.
Satu hal lagi yang menjadi sebuah catatan penting bagi kita semua; dalam acara tersebut pada acara wayang revolusi yang digelar terungkap bahwa saat akan terjadi ancaman oleh Presiden dan wakil Presiden RI saat itu Jogja yang sudah Merdeka terlebih dahulu bersedia menjadi Ibukota RI.
Pada percakapan Bung Karno dan Bung Hatta; bung Karno mengatakan pada Bung Hatta akan memindah Ibukota RI dari Jakarta ke Jogja; dan ditanggapi keraguan Bung Hatta karena terkendala masalah besarnya biaya.
Nah, disitulah terungkap bahwa saat itu ternyata Bung Karno telah menerima bantuan uang sebesar 6 juta gulden dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk biaya pemindahan ibukota tersebut; yang kalau di konversikan saat ini barangkali sekitar 6 Trilyun Rupiah … (?)
Nah, atas jasa tersebut maka patutkah Jogja yang sejak awal telah merdeka dan kemerdekaan tersebut diakui oleh dunia internasional terlebih dahulu yang telah bersedia momong bayi yang bernama NKRI ini di lupakan sejarahnya; termasuk sejarah tentang Ijab Qobul bahwa Jogja adalah sebagai Daerah Istimewa Jogjakarta ?

.
Salam hangat saya dari kaki Merapi

.


.
Onthel Jogja Istimewa ... 

.
Bendera-bendera penetapan terlihat diarak ...
.
.

Ngerso dalem usai memberi sambuatn, diliput berbagai media
.
Sri Sultan memberi sambutan, didampingi para Bupati se DIY
.

.
Jogja Kota Republik!
Wajib diperingati semua warga Jogja pada setiap tanggal 4 Januari
.
Para Mahasiswapun tidak surut oleh derasnya hujan ...
dan mengusung spanduk : Pro Penetaapan!
.

Para pedagang pasar merelakan libur untuk mendukung Sri Sultan HB X
.
Seniman Kuda Lumping (panjang) juga berhujan ria ...
.
Seniman wayang juga tak ketinggalan ...
.

.
Para onthelis tak pernah ketinggalan juga; 
badan kehujanan ? Engga masalah, yang penting sadel jangan kehujanan ...
he .. he .. takut jadi Krecek!!!
.
Warga Tionghoapun juga berpartisipasi ...
.
Saat dimulainya perjalanan kearah Kraton sebelum hujan 
untuk sowan ke Ngerso Dalemn
.
Dimana-mana hanya ada spanduk bertuliskan :
Penetapan!!!
.
Nah, untuk survey yang bisa dipertanggungjawabkanpun juga ada!!
.

Jangan Nodai Darahku!
demikian kata para pendahuu kita ...

.




Dan sejak hari ini, ditetapkan oleh Sri Sultan HB X, setiap tgl 4 Januari diperingati sbg 'Yogyakarta Kota Republik'.

Komentar :

ada 0 komentar ke “6 Juta Gulden untuk pemindahan Ibukota RI …”
 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra