Preface


Let's join together "facebook community", let's share experiences; write all your experiences here, please write in the language of your country. Send to :
datasolusindo@yahoo.co.id
Thanks

To join the "facebook Community" please click the following banner
Photobucket

Setelah sempat tertunda beberapa saat, akhirnya jadi juga blog tentang FACEEBOOK ini.
Ada yang aneh memang tentang blog dan logonya; dalam logo tertulis be a facebook community tetapi kenapa blog ini beralamat http://facebookmembers.blogspot.com/ ?
Karena kalah cepat dalam membuat blog !!! he ... he ... he ...
Ok.
Untuk apa blog ini ?
Blog ini selain sebagai ajang kumpul para facebooker maupun blogger, juga berisi tulisan tentang Facebook dan pernak-perniknya.
Dan bagi para facebookers yang ingin berpartisipasi, baik hanya ingin sekedar say hello dan memperkenalkan diri maupun ingin memberi ulasan/tulisan bisa menghubungi ke alamat email berikut ini :
datasolusindo@yahoo.co.id
Terima kasih.

Followers

Be-fact's Fan Box

Musik

Minggu, 13 Februari 2011

Refleksi 1 tahun Canting (Komunitas Kompasiana Jogja)

.

Waktu telah menunjukkan jam 19.00 WIB saat saya tiba dengan onthel kesayangan saya di Grennz Café di utara selokan mataram, Jl Pringgolayan no 8 milik Mas Tosse Wibowo (Anggota Kompasioners Jogja) atau kalau arah dari selatan adalah jalan keutara menuju selokan mataram sebelum kita sampai ke Ambarukmo Plaza.
Disana nampak terlihat beberapa anak-anak muda dengan memakai kaos hitam dan beberapa diantaranya dengan kaos putih sedang sibuk meladeni tamu-tamu undangan yang akan mengikuti acara “1 tahun Canting” di sebelah ruangan yang paling sudut.
Saat saya datang mereka langsung mempersilahkan saya masuk diruangan tersebut, ruangan yang cukup “pas” untuk pertemuan non formal, karena keredupan lampunya bisa menghantar kita untuk membangun imajinasi yang bebas dan lepas, bahkan romantis …
Saat saya masuk ruangan tersebut ternyata sudah banyak yang hadir dan yang hadir bukan hanya dari para kompasiner Jogja saja melainkan juga ada yang dari Goodreads, Kotakpermen(http://kotakpermen.wordpress.com/), Kolambebek dan beberapa orang orang yang selama ini sangat mendukung program-program yang digagas oleh para Kompasioner Jogja.
.
Setelah saya menyalami beberapa teman-teman yang datang dan menunggu sejenak tamu kompasiana dari Jakarta yaitu Babe Helmi, maka acara pada malam itu langsung dimulai.
Adapun acara pada malam itu adalah “pembelahan tumpeng” sebagai pertanda telah genap usia canting untuk yang pertama dan penyerahan “Canting Award” kepada beberapa kompasioner Jogja yang telah dirumuskan dulu kategorinya oleh teman-teman canting. Dan beberapa kategorinya adalah sebagai berikut :
.
1. Cantingers TUBIL (tua dan Labil)
2. Cantingers dengan tulisan terfavorit
3. Cantingers ternarsis
4. Cantingers teraktif (aktif dalam segala bidang, baik nulis, pecicilan, p...encilaan, hiperaktif, hahaha)
5. Cantingers paling diharapkan kehadirannya saat kumpul2 (gak ada loe gak rame)
.
Beberapa kategori diatas menurut saya sendiri memang terkesan aneh bahkan sedikit selengekan, tapi apapun hal tersebut tetap saya nilai positip, sebab dibalik penghargaan yang sedikit tidak formal tersebut; kesan yang saya tangkap adalah teman-teman hanya ingin sekedar enjoy saja, sebab dibalik itu sebenarnya kiprah canting(kompasioner Jogja) sendiri sudah banyak; dan kiprah mereka akan saya bahas belakangan setelah saya berbagi pada Anda tentang pertemuan ataupun bisa juga dikatakan sebagai Kopdar para kompasioners Jogja malam itu.
.
Pembelahan Tumpeng sebagai telah genap 1 tahun Komunitas Kompasiana Jogja
.

Setelah acara diawali dengan doa mohon keselamatan dan kelancaran; kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang sesuai kategori yang telah ditentukan. Yang selanjutnya dilanjutkan dengan “pembelahan tumpeng” oleh tamu undangan dari Jakarta yaitu Babe Helmi yang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
Acara selanjutnya adalah berupa wejangan yang malam itu dipercayakan pada saya sebagai orang yang tertua di komunitas Kompasiana Jogja; akan tetapi karena saya adalah orang yang paling tidak suka memberi wejangan ( memangnya siapa sih saya ini kok berani-beraninya memberi wejangan … he .. he … ), maka saya hanya sekedar memberi tanggapan. Dan tanggapan yang saya berikan adalah sebuah tanggapan yang sangat positip; yang pada intinya adalah bahwa saya sangat suka bertkumpul dengan anak-anak muda yang cerdas, dinamis dan peduli …
Kepedulian tersebut tak lain adalah dengan konsistennya mereka membantu kepada sesama, terutama kepada yang benar-benar membutuhkan.
Acara kemudian ditutup dengan membuat origami berbentuk burung; sesuai dengan gambar yang terpampang di kaos-kaos para cantingers yang bertuliskan seribu burung kertas untuk kemudian diakhiri dengan foto bersama dengan memegang origami burung yang dibuat sendiri oleh masing-masing yang hadir.
Berbicara mengenai kiprah mereka; sebenarnya sangat banyak yang telah mereka lakukan dalam artian bukan hanya bergerak di dalam bentuk tulis-menulis di Kompasiana/dunia maya saja melainkan juga dibidang /dunia nyata yang antara lain adalah telah mempunyai sebuah misi untuk membantu anak-anak di desa terpencil dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan mengajak bermain, mengajar dan memberi bantuan berupa buku dan peralatan belajar mengajar yang juga merupakan kebutuhan yang tidak tersentuh oleh beberapa pihak, baik oleh pemerintah maupun masyarakat lain.
.
Asyik juga saat membuat Origami burung kertas
 .
Pada acara malam itupun karena tergerak akan misi Canting yang “mulia” maka ada yang berkenan hadir dan menyumbang sejumlah buku-buku agar bisa disalurkan kepada anak-anak desa terpensil tersebut, bantuan buku tgersebut diberikan oleh teman dari good reads.
O ya, saya mohon maaf bila disini saya tidak membicarakan masalah penerimaan awards melainkan membicarakan kiprah Cantingers saja; sebab itulah esensinya saya membuat tulisan ini.
Sebenantnya, masih banyak kiprah para Cantingers yang telah dilakukan; akan tetapi karena teman-teman Cantingers kebanyakan low profile, mereka tidak menginginkan hal ini di ekspose karena yang penting bagi mereka adalah tindakan/karya nyata mereka untuk sesama dari pada hal yang lain.
Akan tetapi sebagai catatan saya di akhir tulisan; saya sebagai anggota Canting yang paling tidak aktif dan paling tua …. (apa hubungannya dengan umur ya …) dan anggota canting yang baru saja memakai kaos Canting … he .. he … saya mempunyai masukan bahwa sebaiknya para cantingers muda tidak usah sungkan-sungkan untuk mengekspose kegiatanya yang memang positip dan sangat bermanfaat bahkan bisa menginspirasi bagi yang lain.
Saya tahu walaupun tidak tereksposepun ada beberapa pihak yang berkenan membantu; apalagi bila di ekspose.
Dua hal yang perlu menjadi sebuah pemikiran kembali untuk para cantinger yang aktif, yaitu :
Pertama, tujuan mengeskpose kegiatan/misi tersebut bukan karena ingin meminta(minta) bantuan kepada siapaun; akan tetapi sekedar memberi informasi bahwa para cantingers sedang mempunyai “misi mulia” yaitu membantu meraka yang terabaikan dengan harapan bagi mereka yang juga mempunyai jiwa mulia dan kesadaran tinggi akan tergerak sendiri untuk memberikan bantuan dengan cantinger sebagai sarana saluran saja.
Kedua, tujuan mengekspose tersebut saya yakin (akan) bisa meng-inspirasi yang lain untuk bisa ikut peduli juga kepada yang memerlukan, tentu saja dilingkungan dan scope masing-masing.

Tapi, mengapa saya memberi judul tulisan ini dengan judul Refleksi 1 tahun Canting (Komunitas Kompasiana Jogja) ?
Tak lain saya sendiri hanya ingin merefleksikan diri saya sendiri dengan pertanyaan : sudah pantaskah saya memakai kaos Canting ?
Pertanyaan tersebut selalu terngiang mengingat karena saya jarang mengikuti kiprah teman-teman cantingers yang lain, meskipun dengan alasan yang sebetulnya masuk akal juga (paling tidak untuk saya).
Tapi satu hal yang membuat saya sedikit lega, karena saya sudah punya sedikit jawaban ; bahwa saya memakai kaos tersebut juga bukannya tanpa maksud. Saya memakai kaos tersebut dengan harapan bahwa saat orang menanyakan apa arti kaos yang bertuliskan canting/kompasioners; saya akan berusaha untuk menceriterakan kiprah teman-teman canting dengan kepeduliannya, sambil berharap meraka juga ikut peduli atau paling tidak ikut terinspirasi …
Dan yang paling penting adalah saya berharap bisa mempunyai waktu yang lebih untuk cantingers sehingga bisa berkumpul bersama teman-teman cantingers, berharap agar semakin bisa membagi waktu, waktu untuk (lebih) peduli …
Selamat berulang tahun
Terus berkarya semoga sukses
Salam hangat saya dari kaki Merapi
.
.
*) Orang-orang yang membuat perubahan, bukanlah mereka yang berijazah, tepi mereka yang peduli …” – Max Luxado


 
Acara gowes adalah juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan 1 tahun canting
yang tak kalah asyiknya pula
 .


 Mas Tosse pemilik Grenns Cafe mencoba memperlihatkan
bentuk nyata terbangnya burung kertas yang dibuatnya malam sebelum gowes ...
 .


Dan "Mug" inipun telah berbicara dengan lugas ...

Komentar :

ada 0 komentar ke “Refleksi 1 tahun Canting (Komunitas Kompasiana Jogja)”
 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra