Preface


Let's join together "facebook community", let's share experiences; write all your experiences here, please write in the language of your country. Send to :
datasolusindo@yahoo.co.id
Thanks

To join the "facebook Community" please click the following banner
Photobucket

Setelah sempat tertunda beberapa saat, akhirnya jadi juga blog tentang FACEEBOOK ini.
Ada yang aneh memang tentang blog dan logonya; dalam logo tertulis be a facebook community tetapi kenapa blog ini beralamat http://facebookmembers.blogspot.com/ ?
Karena kalah cepat dalam membuat blog !!! he ... he ... he ...
Ok.
Untuk apa blog ini ?
Blog ini selain sebagai ajang kumpul para facebooker maupun blogger, juga berisi tulisan tentang Facebook dan pernak-perniknya.
Dan bagi para facebookers yang ingin berpartisipasi, baik hanya ingin sekedar say hello dan memperkenalkan diri maupun ingin memberi ulasan/tulisan bisa menghubungi ke alamat email berikut ini :
datasolusindo@yahoo.co.id
Terima kasih.

Followers

Be-fact's Fan Box

Musik

Selasa, 03 Mei 2011

(Mendidik anak) ikut berpartisipasi sejak dini

(Mendidik anak) ikut berpartisipasi sejak dini

Apabila pada kegiatan sebelumnya Fokal(Forum Keluarga dan Anak Cinta Lingkungan) dan WALHI memperkenalkan bagaimana cara mencintai tanah air secara sederhana ataupun dalam bahasa kerennya membangun semangat Nasionalisme secara sederhana, maka kali ini kegiatan dilakukan dengan bentuk ataupun cara yang lain dengan maksud agar anak-anak tidak jenuh melakukan kegiatan Fokal dan WAKHI yang pada esensinya berusaha membangun karakter bangsa sejak dini dan secara alami.
.
Mengingat agar konsentrasi para anak-anak bisa fokus, kegiatan ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pada tanggal 24 April 2011 yang bertempat di ECCD-RC (di Jl DI Panjaitan 70 Yogyakarta) dan pada tanggal 1 Mei 2011 yang bertempat di kantor WALHI Jogja.
.
Adapun kegiatan kali ini adalah berupa sebuah praktek membuat berbagai mainan dengan bahan dasar yertas/koran dan berbagai barang bekas rumah tangga yang kadang sering juga disebut sampah dalam artian karena barang-barang tersebut pada kenyataan zaherí-hari hanya dibuang saja; namur bagi yang memiliki jiwa seni, mempunyai kreatifitas tinggi dan terutama mempunyai kepedulian yang tinggi, “sampah-sampah” tersebut bisa disulap menjadi berbagai mainan anak yang bisa menghiasi ruang/kamar anak.
.
Metode yang diberikan oleh para pembimbing sangat  patutg diacungi jempol, karena mereka telah memikirkan secara runut, tahap demi tahap sehingga semua barang bekas rumah tangga yang sudah tidak dipergunakan bisa menjadi sebuah mainan, tanpa sedikitpun meninggalkan sisa; sisa yang juga bakal menjadi sampah!
.
Sebagaimana biasa, tahap awal para keluarga dibagi menjadi dua kelompok, kelompok khusus orang tua dan kelompok khusus anak-anak. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mempermudah pembimbing saat mengajari mereka. Untuk anak-anak diajari menyesuaikan tingkat pemahaman mereka yang masih sederhana, sedangkan untuk para orang tua diajari dengan tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
Setelah para keluarga dikelompokkan, anak-anak diajari membuat mainan yang terbuat dari Koran bekas untuk dibuat menjadi sebuah topi yang menyerupai kepala gajah beserta kuping dan belalainya, sedangkan para orang tua dengan bahan dasar yang sama diajari membuat kue donat.
.
Kelompok anak yang diajari membuat sebuah topi Gajah
.
Hasil akhir berupa sebuah (topi) kepala gajah
.
Para orang tua sedang asyik membuat donat dari koran bekas ...
.
Donat hasil karya para orang tua
.
.
Pada praktek yang kedua, dengan bahan dasar botol bekas minuman air mineral anak-anak diajari membuat seekor kucing sedangkan para orang tua diajari membuat sebuah burung. Tentu saja pelajaran praktek ini memikirkan tingkat kesulitannya sehingga untuk anak-anak cara membuatnya dicari dengan cara yang sederhana apalagi untuk peserta anak-anak kali ini yang mengikuti adalah anak-anak tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) , sedangkan untuk orang tua sedikit lebih memerlukan tingkat penalaran yang lebih tinggi.
.
Sebagaimana saya uraikan diatas, semua bahan yang terdiri dari berbagai barang bekas yang telah digunting maupun dipotong-potong baik besar maupun kecil (dan menjadi tidak beraturan), akhirnya semua tidak tersisa karena bisa digunakan menjadi sebuah mainan yang sangat menarik bahkan lebih menarik dan sangat lucu dari pada mainan sebelumnya, yaitu berupa sebuah kelinci.
Dan menariknya adalah, setelah semua keluarga menyelesaikan membuat dua buah mainan, bahan-bahan tersebut dikumpulkan oleh para pembimbing. Kemudian pembimbing mengeluarkan tas kresek dari sakunya dan memasukkan sisa-sisa potongan tersebut ke dalam tas kresek, dan tas kresek yang berisi sisa-sisa potongan kertas dan sisa lainnya dibuat sebuah bulatan sebanyak dua buah, yang dibawah berukuran sedikit lebih besar sedang yang diatas lebih kecil; untuk kemudian dua sisi pegangan tas kresek ditalikan sehingga menyerupai telinga kelinci; namun para keluarga baru sadar bahwa kreasi yang di”utak-atik” tersebut adalah berupa mainan berbentuk kelinci setalah bulatan agak kecil yang dibagian atas diberi mata dan kumis yang dibuat dari bahan sedotan, sedang yang dibawah diberi potongan kertas sebagai kakinya kelinci.
Maka semua yang hadir secara spontan langsung tertawa dan bertepuk tangan dengan sangat meriah begitu melihat hasilnya yang tidak disdangka sama sekali.
..
Dengan bangga memperlihatkan hasil karya kelinci yang lucu dan burungnya ...
.
Dan mbak yang satu ini juga bangga dan senang dengan hasil karyanya 
yang sederhana dan lucu ini.
Sebenarnya untuk kegiatan yang saya ikuti kali ini (tgl 1 Mei 2011) tidaklah selengkap yang dilakukan pada tanggal 24 April 2011 yang bertempat di ECCD-RC yang  di tempat tersebut sekaligus juga bisa dilihat berbagai macam kreasi yang serba tak terduga; hanya saja yang ingin saya simpulkan disini adalah:
.
Pertama, kegiatan yang saya ikuti ini ternyata banyak diikuti keluarga yang orang tuanya adalah juga para guru PAUD yang saat itu menyatakan ingin belajar lagi dengan berbagai variasi pembuatan permainan dengan cara kursus secara privat, sehingga menurut saya kegiatan ini sangatlah bermanfaat sekali,  sebab diikuti juga para keluarga yang sebagian adalah para guru PAUD yang notabene adalah juga seorang yang  akan menularkan semua ilmunya pada anak didiknya di PAUD, sehingga dengan demikian kegiatan positip mudah dan murah ini bisa di estafetkan dengan sangat efektif.
Kedua,  kegiatan ini sendiri benar-benar sangat bermanfaat untuk anak-anak, karena kegiatan ini adalah kegiatan positip yang intinya adalah mengajar anak untuk ikut berperan serta secara dini dan alami dalam hal mengatasi permasalahan sampah yang sudah menjadi masalah klasik dan kronis saat ini.
Jadi, anak-anak di lingkungan Fokal, selain belajar tentang cara menanam untuk penghijauan juga belajar bagaimana mengatasi sampah dengan cara yang sederhana dan fun …
.

Untuk itu tanpa berniat mempromosikan ECCD-RC dalam artian yang komersil, alangkah baiknya bila Anda yang ingin berperan serta dalam memerangi masalah sampah secara mudah, murah dan fun; silahkan datang atau hubungi ECCD-RC dengan alamat diatas atau bisa juga telpon melalui Radio Anak Jogja 0274 – 551320.
.
Demikian, salam hangat saya
Salah hijau salam lestari
.
Foto bareng-bareng dengan hasil karya masing-masing
yang rencananya akan ikut dipamerkan pada acara yang
akan di helat di bulan Juli di Bentara Budaya ...
.
Donat dengan rasa spesial ... 

Komentar :

ada 0 komentar ke “(Mendidik anak) ikut berpartisipasi sejak dini”
 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra