Waktu sudah menunjukkan jam 04.45 WIB ketika saya bangun. Setelah mandi dan berbenah serta mempersiapkan segala sesuatunya, maka segera saya meluncur dengan sepeda kesayangan saya menuju Kantor Pos Jogja atau yang lebih sering disebut dengan “Kilometer Nol”. Jarak antara rumah saya sampai kilometer nol kurang lebih 15 KM. Sebuah jarak yang cukup untuk sebuah perjalanan mencari udara dan keringat segar .. he .. he ..
Hari itu tanggal 5 Juni 2011 adalah bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia dimana sedang ada himbauan dari Menteri Lingkungan Hidup dengan sebuah edaran agar seluruh masyarakat Indonesia melakukan kegiatan bersepeda sambil menanam pohon denagan tajuk “Sejuta sepeda sejuta pohon”
.
Kaos dengan logo dan moto yang sangat cantik dan menarik .
.
Surat edaran dari Menteri Negara Lingkungan Hidup
.
.
Sehubungan dengan itulah maka saya dengan komunitas saya pagi itu juga ingin berpartisipasi dan menanggapi himbauan tersebut dengan melakukan kegiatan bersepeda secara berkelompok.
.
Sesampai di Kilometer Nol sekitar Jam 06.00 WIB ternyata disana saya belum mendapati teman-teman, sehingga saya harus menunggu beberapa saat. Dan setelah sesaat terkumpul sekitar 40 orang, maka segeralah kami berangkat melakukan perjalanan bersepeda dengan tujuan desa Kembangarum, sebuah desa yang indah, sejuk dan permai di bilangan utara Jogja, desa yang ada dikaki Merapi dengan jarak kurang lebih sekitar 20 KM dari pusat Kota.
Dalam perjalanan kami menyempatkan diri untuk berhenti (dalam istilah kami melakukan chek point) di beberapa tempat dengan tujuan menunggu rombongan teman yang lain sambil menata kembali pernafasan kami yang rata-rata usia kami sudah menginjak antara 40 sampai dengan 80 tahun …
Selalu diawali dengan sepatah dua patah kata oleh sang Komandan "Towil"
.
.
Sang Komandan siap memimpin laju sepeda ...
.
Jalan mulai menanjak
Disinilah falsafah ngonthel digunakan : silahkan mengukur kekuatan diri,
bila tak kuat menanjak bolehlah turun sejenak, bak melakoni kehidupan nyata;
kalau sedang ada masalah, mari kita urai dengan sedikit menenangkan pikiran ...
.
Dan di kian terjalnya tanjakan, semua bisa memilih, harus turun, atau malah mengayuh sepeda
sambil bergoyang ... he .. he
..
Chek Point terakhir di Jalan Jogja-Magelang
.Singkat kata rombongan kami yang akhirnya setelah terkumpul semua, pada chek poin terakhir berjumlah sekitar 80 orang, bareng-bareng menuju lokasi dengan cara mengayuh secara perlahan namun pasti karena medan yang memang makin menanjak. Meski sempat ada yang mengalami kerusakan pada bagian sepedanya, namun perjalanan akhirnya sampai juga di tempat tujuan yaitu desa Kadisobo/Kembangarum.
Setelah melepas penat sejenak dengan beberapa sajian khas desa sana, kemudian kami menyempatkan diri untuk berkeliling dan melihat keindahan alam sekitar yang memang sangat indah sejuk dan asri.
.
.
.
.
Di desa yang asri, di rumah yang tertata dengan seni yang tinggi tapi sederhana ini
kami tetap melakukan kesederhanaan dalam ritual makan bersama, yaitu :
lesehan!
.
Penanaman Pohon salak
Kepala saya bak isi buah salak (kenthos) ya ... he .. he ...
Kepala saya bak isi buah salak (kenthos) ya ... he .. he ...
.
Nikmatnya salak duren, sebiji salak dengan rasa dan bentuk hampir kayak buah durian.
.
.
Narsis di tempat yang asri sebebum pamitan
.Dan setelah puas melihat alam sekeliling, sebagaimana tujuan awal bahwa kami ingin mensukseskan himbauan agar melakukan kegiatan bersepeda dan menanam pohon, kamipun juga melakukan penanaman pohon juga.
Namun karena komunitas kami yaitu komunitas Podjok (Paguyuban Onthel Djogdja) selalu berpedoman bahwa bila melakukan segala kegiatan selalu melakukan secara alami saja dan tidak usah dibuat-buat; apabila orang lain melakukan penanaman pohon barangkali akan menanam pohon dengan menanam beberapa jenis pohon yang telah ditentukan, kali ini kami/Podjok melakukan penanaman pohon dengan jenis tanaman pohon yang lain daripada yang lain. Karena dialam sekitar memang kebetulan dan kebanyakan pohon yang menghasilkan adalah pohon salak, maka saat itu kami memutuskan menanam pohon salak saja … he .. he …
.
Itulah sedikit cerita tentang apa yang telah dilakukan oleh komunitas Podjok pada hari sejuta sepeda sejuta pohon.
Kami punya gaya dalam kehidupan kami sehari-hari yaitu dengan gaya hidup bersepeda, tapi untuk gaya hidup mencintai lingkungan, maka peran kami dalam penanaman pohon itu adalah juga gaya kami yang lain; sebuah gaya yang tidak ikut-ikutan, melainkan gaya hidup yang alami saja, gaya hidup yang bermultiguna dan fun …
Selamatkan bumi dengan bersepeda
Selamatkan bumi dengan menanam pohon
.
Salam gowes.
.
Kaki Merapi 6 Juni 2011
.
.
.
Dan kamipun pulang dengan rasa lega dan sukacita, menikmati jalan yang tinggal menurun
bak menjalani kehidupan yang ringan dan jenaka
dimana hak dan tanggung jawab baru saja kami awali dan kerjakan
tanggung jawab untuk tetap menggelorakan kata :
sejuta sepeda dan sejuta pohon akan segera terwujud ...
(optimis dunk!)
Komentar :
Posting Komentar