Preface


Let's join together "facebook community", let's share experiences; write all your experiences here, please write in the language of your country. Send to :
datasolusindo@yahoo.co.id
Thanks

To join the "facebook Community" please click the following banner
Photobucket

Setelah sempat tertunda beberapa saat, akhirnya jadi juga blog tentang FACEEBOOK ini.
Ada yang aneh memang tentang blog dan logonya; dalam logo tertulis be a facebook community tetapi kenapa blog ini beralamat http://facebookmembers.blogspot.com/ ?
Karena kalah cepat dalam membuat blog !!! he ... he ... he ...
Ok.
Untuk apa blog ini ?
Blog ini selain sebagai ajang kumpul para facebooker maupun blogger, juga berisi tulisan tentang Facebook dan pernak-perniknya.
Dan bagi para facebookers yang ingin berpartisipasi, baik hanya ingin sekedar say hello dan memperkenalkan diri maupun ingin memberi ulasan/tulisan bisa menghubungi ke alamat email berikut ini :
datasolusindo@yahoo.co.id
Terima kasih.

Followers

Be-fact's Fan Box

Musik

Sabtu, 31 Maret 2012

Surat terbuka untuk pak Dahlan Iskan


.


Selamat pagi pak Dahlan Iskan
Terima kasih pak Dahlan, pagi pagi sudah menggebrak di jalan tol sehingga pagi yang dingin dan hambar jadi cerah ceria terutama bagi mereka yang bisa langsung melaju cepat lewat jalan tol tanpa membayar sepeserpun; bagi mereka yang pagi-pagi sudah bersedia bangun demi untuk membangun sebuah negeri tercinta ini.
Gebrakan bapak di pagi hari itu penuh makna, karena tidak saja telah membuat sinar matahari lebih cepat menerangi bumi,  bahkan lebih dari itu sinar terang dari “gebrakan” bapak telah menerangi relung hati kita semua.
Selamat pagi pak Dahlan,
Langkah pagi-pagi yang di wacanakan dengan berbagai versi oleh banyak orang. Termasuk wacana untuk menapak dan melangkah ke tangga RI 1, meskipun itu tidak pak Dahlan hiraukan karena “politik pencitraan” tidak begitu penting bagi bapak Dahlan. Sebab “Politik” memang bukan “rumah/domain” bapak dan “Pencitraan” bukanlah sebuah barang mewah ataupun mahkota yang bukan tidak bisa pak Dahlan dapat bila mau.
.
Selamat pagi pak Dahlan
Kami begitu rindu ketika pagi-pagi kami terbangun, dapat melihat negeri ini memancarkan kemilau kejayaan, kebesaran, kemakmuran, ketenangan dan kedamaian’ dimana itu hanya bisa terjadi bila para pemimpinnya bersedia mensejahterakan masyarakat dengan tanpa beralasan harus menstabilkan negara dahulu, sebab kesejahteraan rakyat otomatis akan membuat kestabilan negara dan bukan sebaliknya.
Kami begitu rindu menemukan sentuhan tangan-tangan dingin, cepat trengginas untuk menyelesaikan berbagai persoalan tanpa harus mepermasalahkan birokrasi yang berbelit yang  kadang justru tidak melihat esensinya. Dan tangan seperti pak Dahlan lah yang telah memulai, tangan terayun tanpa dibelit “selebritas” birokrasi yang kadang membikin kami muak.
.
Selamat pagi pak Dahlan
Kami bukanlah orang-orang yang tamak, kami hanya ingin melihat kehidupan negeri ini bisa begitu tenang teratur, adil. makmur dan sejahtera, bukan ingin kemewahan yang lain.
Kami telah jenuh dengan hiruk pikuk jalanan, baik hiruk pikuk karena adanya kendaraan yang berlebih maupun hiruk pikuk demonstrasi yang “kadang” justru kontra produktif seperti baru-baru ini, demo menentang kenaikan BBM tapi menyerobot/mengambil tabung pedagang gas dan memberikannya pada pengendara lain yang sedang melaju dijalan raya padahal hitungan tabung gas adalah hitungan “jlimet” untuk penghidupan keluarga yang mnunggu dirumah, demo dengan menyandera sebuah alat transportasi masal (trans) yang sebetulnya adalah alat transportasi yang menjadi  jalan menuju solusi kedepan yang lebih besar.
Walau disisi lain kami sangat menghargai dan mendukung demonstrasi yang konstruktif, tapi disisi lain kami juga sudah “jenuh” dengan demonstrasi lain yang anarkis dan justru merugikan banyak orang.
.
Selamat pagi pak Dahlan,
Ketika banyak demonstrasi menentang kebijaksanaan menaikkan BBM, bapak justru sebaliknya, berani melawan arus dengan resiko tidak popular yaitu dengan tetap menyarankan pemerintah tak boleh mundur dan harus tetap kuat, dan meminta agar percaya bahwa segala keputusan pasti ada konsekwensinya.

“kenaikan harga BBM itu memang sudah selaiknya tak ditanggapi secara emosional” demikian kata Anda sambil menyayangkan tindakan brutal yang dilayangkan berbagai level masyarakat hingga mahasiswa dalam merespon kenaikan BBM ini.
Sebuah pernyataan yang bukannya dengan tanpa pertanggung jawaban sama sekali, sebab dari kementerian BUMN sendiri tetap akan membantu meringankan dampak dari rencana kenaikan BBM semaksimal mungkin dengan menyediakan anggaran diatas Rp 300 miliar untuk 400 pasar murah yang akan digelar selama sebulan penuh.
.
.
Selamat pagi pak Dahlan
Sekarang kenaikan BBM dibatalkan/ditunda, yang sudah barnangtentu pada saatnya akan mengalami kenaikan, entah itu pada hitungan bulan ataupun tahun; yang akhirnya akan juga memicu sebuah reaksi baru lagi. Dan saya yakin reaksi semacam akan terus berlanjut entah siapapun nanti yang memegang pemerintahan pada bulan atau tahun-tahun yang akan dating.
Sebenarnya bagi kami para goweser/pesepeda, pecinta lingkungan harga BBM naik ataupun tidak bukanlah sebuah masalah. Bila dinaikkan kami senang pada dampak pengurangan konsumsi BBM sehingga bisa sedikit mengurangi konsumsi BBM yang makin menipis dan juga mengurangi kendaraan besar disepanjang jalan yang sekarang justru sudah membuat macet, bising dan polusi yang berlebihan di jalan raya.
.
Namun demikian disisi lain kami juga sadar kalau BBM dinaikkan akan ada lagi efek domino yang ditimbulkannya, diawali tentu saja dengan adanya demo lagi yang pak Dahlan katakan sendiri ada yang “brutal” hingga dampak nyata yang ada didepan rakyat tidak mampu tentang menaiknya harga-harga kebutuhan hidup yang bisa “mencekik” mereka.
.
Lalu apa sih yang kami minta pak Dahlan ?
Sebagaimana kami katakan, kami bukanlah orang-orang yang tamak, kami hanya ingin hidup tenang teratur, damai dan sejahtera.
Sebagaimana rencana program bapak tentang “Proyek Putra Petir” yaitu proyek mobil nasional tenaga listrik, bagi kami itu adalah satu jawaban kecil yang kami harap bisa menjadi sebuah jawaban yang besar dengan rencana besar lainnya yang barangkali sudah ada dibenak pak Dahlan..
Namun demikian perkenankan saya untuk sedikit memberi masukan.
Bahwa penciptaan mobil nasional dengan tenaga listrik adalah sebuah solusi. Namun ada solusi lain yang barangkali bisa lebih besar dan luas dampaknya, baik dampak dalam hal ketidaktergantungan masyarakat pada BBM maupun dampak pada tidak adanya lagi kemacetan, kebisingan dan polusi yang  berlebihan dijalan raya.
Saya berpikir mulai sekarang pak Dahlan/pemerintah agar mempercepat membuat rencana adanya sarana transportasi umum/masal (jarak dekat/jauh) yang murah dan bisa dijangkau oleh semua orang serta nyaman, sehingga kota(kota) yang sudah mulai padat, sesak bising dan penuh dengan polusi asap mesin bisa berkurang dengan sendirinya karena pengguna kendaraan bermotor akan berkurang sedikit demi sedikit.
Selain lingkungan nyaman yang juga membuat tingkat “stress” masyarakat menurun kita juga tidak akan ada ketergantungan dengan BBM lagi …
.
Selamat pagi pak Dahlan
Saya sadar bahwa pemikiran saya tersebut memang sangat mudah pada teorinya dan sangat sulit pada emplementasinya karena semua itu bakalan melibatkan banyak hal, namun saya percaya diawali dari tangan pak Dahlan, semua akan bisa berjalan dengan baik. Dengan cara mengajak (menduplikasikan pemikiran gagasan dan gerakan nyata) pada pimpinan/menteri lain sebagai Dahlan Iskan bukan sebagai fisik namun sebagai “ruh”.
.
Saya tidak tahu bagaimana formula yang akan pak Dahlan pergunakan untuk semua itu, namun saya percayakan hal tersebut pada pak Dahlan sebagai sebuah tantangan yang menguji bagaimana besarnya nama dan jiwa kerja Dahlan Iskan, dan juga Dahlan Iskan - Dahlan Iskan yang lain.
.
.
Salam hormat dan hangat saya
.
.
Daniel Suharta
Goweser dari Jogja
datasolusindo@yahoo.co.id


Komentar :

ada 0 komentar ke “Surat terbuka untuk pak Dahlan Iskan”

My Facebook

Tinggalkan pesan Anda disini


free counter
website creation
free counter

Recent Comment

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra